MITIGASI SEKOLAH
(Penulis: Heri Partaya)
Tagana Kab. Sleman Yogyakarta
PENDAHULUAN
Kearifan lokal atau local wisdom dapat dipahami sebagai suatu
pemahaman kolektif, pengetahuan, dan kebijaksanaan yang mempengaruhi suatu
keputusan penyelesaian atau penanggulangan suatu masalah kehidupan. Pendidikan
mitigasi bencana berbasis kearifan lokal dapat dilaksanakan pada Kurikulum 2013
dengan (1) mengidentifikasi kearifan lokal dalam mitigasi bencana dan (2)
mengintegrasikan dalam pembelajaran. Sejak usia dini anak didekatkan dengan
bencana dan menjaga serta memperlakukan lingkungan dengan baik, maka akan
membentuk anak yang tangguh dalam menghadapi bencana dan mencintai lingkungan
untuk kehidupan yang berkelanjutan. (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia)
Pengenalan
musibah bencana dan cara antisipasinya sedini mungkin di lingkungan sekolah
oleh guru pengajar sangatlah penting di laksanakan guna menciptakan wawasan kepribadian
murid yang tanggap dan tangguh dalam menghadapi bencana yang ada di lingkungan
sekolah. Hal ini pulalah yang harus di pahami oleh seorang guru pengajar kenapa
pengetahuan Tanggap Darurat Sekolah TDS harus di pelajari dan di ajarkan kepada
murid didiknya sedini mungkin, sehingga apabila di kemudian hari terjadi
bencana si murid tidak gagap dalam menghadapi bencana dan si murid tahu apa
yang harus di lakukannya saat terjadi bencana di lingkungan sekolah, dan
berharap pengetahuan Tanggap Darurat Sekolah TDS ini pula oleh si murid dapat
di terapkan dalam kehidupan sehari-hari di luar lingkungan sekolah.
1. PENGETAHUAN DASAR MITIGASI SEKOLAH
A. Siapa saja sih yang terlibat di lingkungan
sekolah?
i)
Kepala sekolah
ii) Guru
iii) Murid
iv) Tenaga
pengajar
v) Petugas
lain yang berada di lingkungan sekolah
B. Apa saja sih macam asset/property di sekolah
itu?
i)
Gedung
ii) Jalan
iii) Halaman
iv) Ruang
v) Kursi
vi) Meja
vii) Papan
tulis
viii) Almari
ix) rak
buku
x) pigura
xi) jam
dinding
xii) kipas
angin, dll
C. Apa sajakah alat yang bisa menjadi penyelamat
saat terjadinya musibah bencana
i)
Kursi
ii) Meja
iii) Buku
iv) Tas
v) Topi
2. BEBERAPA HAL YANG HARUS DI JALANKAN OLEH
GURU DI SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM
Tugas guru memberikan informasi yang bersifat menyejukan bagi
si pendengar yaitu murid, guru sebagai ruang informasi saat terjadinya bencana
dalam ruang lingkup sekolah sangatlah penting di karenakan guru adalah ujung
tombak serta pemberi harapan keselamatan kepada anak didiknya sewaktu
terjadinya bencana. Guru sangat berperan dalam menjalankan penanganan bencana yang
berbasis sekolah, untuk itu seorang guru harus wajib mengetahui bidang
kebencanaan yang terjadi di lingkup sekolah, contoh; guru harus memberi arahan
kepada penyitas (orang yg selamat) saat terjadinya bencana dengan bisa
menjelaskan kepada murid tanpa membuat efek-efek traumatis di kemudian hari
yang berdampak buruk bagi psikologi sang anak didik.
B. MENGENALKAN
STRUKTUR GEDUNG KEPADA MURID.
Gedung sekolah adalah sebuah bangunan sebagai penunjang dalam
efektifitas belajar mengajar dan sebagai tempat berlindung dari terik panas
matahari dan hujan serta mengurangi polusi udara dan suara sehingga kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Konstruksi gedung sekolah terbagi
atas dua macam yaitu gedung bertingkat dan non tingkat, kedua macam gedung
tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan dari
gedung berlantai dua adalah dapat menampung banyak murid, tapi dalam sisi
keselamatan jiwa apabila terjadi musibah bencana gedung non tingkat akan lebih
aman karena gedung bertingkat minim akan ruang untuk menyelamatkan diri
terutama masalah akses jalan, baik itu jalan datar yang tersekat oleh dinding
ruang kelas dan sekat pagar pengaman jalan ataupun tangga naik turun sebagai
penghubung antara gedung lantai satu dan gedung lantai dua.
Perlunya mengenalkan struktur bangunan kepada murid sedini
mungkin akan sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup si murid tersebut,
karena murid akan mengetahui dan membedakan manakah tempat yang aman dan tempat
yang rawan untuk di lalui/di tempati sewaktu mengalami musibah bencana di areal
sekolah.
- 3. BEBERAPA
HAL YANG HARUS DI PAHAMI OLEH GURU DAN MURID SEWAKTU DI LINGKUNGAN SEKOLAH.
1. Mengetahui Lokasi
Aman
Yang di maksud tempat yang
aman adalah sebuah zona/wilayah yang bisa di gunakan sebagai tempat berlindung
dari ancaman bencana di lingkup sekolah, baik itu aman dari pecahan kaca ruang
kelas, atap roboh dan dinding kelas yang ambruk. Biasanya tempat yang aman
adalah wilayah yang jauh dari gedung-gedung yang rawan akan roboh, contohnya:
halaman sekolah, lapangan upacara di areal sekolah.
2. Mengetahui Lokasi
Rawan
Yang di maksud lokasi
rawan di sini adalah sebuah zona dimana zona tersebut dapat mendatangkan
kerugian baik secara fisik maupun materiel. Dalam struktur bangunan sekolah
tidak menutup kemungkinan bangunan itu ada yang rapuh, yang di maksud rapuh di
sini adalah bangunan itu bukan tidak berkualitas atau tidak kokoh, akan tetapi
jalur-jalur yang di lalui saat terjadinya musibah bencana, di mungkinkan bisa
genting jatuh, atap rubuh, tiang penyangga teras sekolah ambruk dan lainya. Itu
semua mustahil tidak terjadi pada waktu terjadinya musibah bencana alam. Untuk
itu tugas dari seorang guru adalah menjelaskan dan memberikan peringatan kepada
murid-muridnya untuk selalu waspada apabila terjadi musibah bencana alam agar
menjauhi tempat-tempat rawan yang sudah di jelaskan oleh guru-gurunya.
C. MEMBUAT
JALUR EVAKUASI
Yang di maksud evakuasi adalah tindakan pemindahan manusia
dari lokasi rawan menuju titik aman saat terjadinya musibah bencana, sedangkan
jalur evakuasi adalah sebuah lalulintas jalan yang berguna untuk menyelamatkan
diri ke tempat yang lebih aman sebelum atau saat terjadinya musibah bencana
dengan memperhitungkan kaidah-kaidah yang ada sesuai aturan Penanggulangan
resiko bencana sekolah. Contoh: pemasangan plakat atau stiker jalur evakuasi di
tempat-tempat strategis yang dapat di baca secara jelas oleh guru dan murid,
plakat atau stiker tersebut dapat di pasang di lorong-lorong jalan atau dinding
teras sekolah sebagai penunjuk jalan keselamatan saat terjadinya musibah
bencana.
D. MEMBUAT
LOKASI TITIK KUMPUL
Yang di maksud lokasi titik kumpul disini adalah adanya
sebuah ruang yang di rasa cukup aman untuk mengumpulkan massa baik itu murid
dan guru yang selanjutnya di adakan tindakan lanjutan oleh petugas kebencanaan.
Di sarankan pembuatan lokasi titik kumpul berada di tempat strategis seperti pinggir
jalan agar dapat memudahkan petugas kebencanaan melakukan tindakan lanjutan.
E. GURU
MENGUASAI PPGD
PPGD adalah Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat, yang di
maksud dalam hal ini yang berarti serangkaian usaha-usaha atau tindakan pertama
yang dapat di lakukan pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan
pasien dari sakit yang lebih parah bahkan dapat berakibat kematian. Dalam sebuah
peristiwa musibah bencana hal-hal yang sering terjadi adlah kecelakaan pada
waktu menyelamatkan diri saat terjadinya musibah bencana, baik itu luka ringan
sampai luka berat. Hal-hal seperti inilah yang sering kali banyak orang tidak
menguasai PPGD langsung ikut terjun mengevakuasi korban yang pada akhirnya
malah menambah parah sakit si korban. Untuk itu di wajibkan kepada guru agar
dapat menguasai PPGD agar si korban cepat tertolong sebelum ada tindakan lanjut
di bawa ke rumah sakit.
F. MEMBUAT
ATURAN TANGGAP DARURAT SEKOLAH (TDS)/ SISTEM KONTIJENSI SEKOLAH
System rekayasa TDS wajib di adakan sebelum musibah bencana
terjadi, untuk itu guru yang di pimpin kepala sekolah bersama komite sekolah
dapat membuat aturan agar bisa menekan terjadinya korban musibah bencana. Contoh:
guru wali kelas harus bisa memberikan arahan yang efektif kepada murid saat
terjadinya musibah bencana. Atau kepala sekolah sebagai ketua TDS harus dapat
mengeluarkan aturan-aturan (pra-saat-paska) yang bisa bertujujan untuk
menyelamatkan guru dan murid-muridnya saat terjadinya musibah bencana ataupun
sebelum musibah bencana terjadi.
G. PEMBAGIAN
KETUGASAN GURU (SIAPA MELAKUKAN APA)
Dalam sebuah darurat bencana system penugasan haruslah jelas,
agar di kemudian hari apabila terjadi bencana system ketugasan guru tersebut
sudah dapat berjalan tanpa si guru harus menunggu pemberian tugas dari ketua
TDS, karena dalam system kedaruratan di prioritaskan efisien serta lebih cepat
lebih baik.
H. MENGENALKAN
JENIS-JENIS BENCANA DAN CARA ANTISIPASINYA
Dalam hal ini Tugas seorang guru atau tenaga pengajar di lingkungan sekolah adalah memperkenalkan Jenis-jenis bencana yang ada di nusantara ini, dan yang paling penting
adalah memperkenalkan jenis bencana yang ada di lingkungan sekolah wajib di ketahui oleh
muri-muridnya agar di kemudian hari murid-murid yang mengalami musibah bencana
sudah mengetahui apa yang harus di kerjakannya dalam menyelamatkan diri dari
bahaya terjadinya musibah bencana.
A. MENJALANKAN TDS SESUAI INSTRUKSI GURU
Dalam kegiatan belaja mengajar interaksi pembelajaran antara
guru dan murid haruslah sepaham, untuk itu kurikulum mitigasi di sekolah
sebagai penyelamatan diri di lingkungan sekolah yang di canangkan pemerintah
lewat BNPB haruslah bisa menjadi pedoman pembelajaran agar si murid dapat meminimalisir
sedini mungkin dalam mengantisipasi musibah bencana yang terjadi. Untuk itu
murid haruslah paham dengan system ini.
B. MENGENAL STRUKTUR LINGKUNGAN DAN BANGUNAN
SEKOLAH
Murid-murid sedini mungkin di harapkan dapat mengenal
lingkungan sekolahnya, paham dengan lokasi-lokasi yang aman dan lokasi-lokasi
yang rawan saat terjadi musibah bencana serta mengetahui jalur evakuasi dan
titik kumpul
C. MENGENAL PERTOLONGAN PERTAMA PADA GAWAT
DARURAT PPGD
Dalam sebuah musibah bencana peristiwa penyelamatan diri acap
kali sering di abaikan, padahal dalam setiap musibah bencana dalam melakukan tindakan menyelamatkan dirinya (berlari) terkadang sering terjadi
insiden luka ringan-berat karena terjatuh ataupun peristiwa kecelakaan lain
seperti tergores pecahan kaca candela yang pecah, tertimpa pernak pernik dinding
ruang kelas (pigura,jam dinding,rak buku,dll). Hal inilah kenapa murid-murid
harus mengenal PPGD. Peran serta murid dalam PPGD dapat membantu meringankan
tugas guru sewaktu terjun menangani korban lain, bahkan murid yang terluka di
harapkan bisa mengobati dirinya sendiri dari bekal ilmu belajar PPGD
D. MENGAMANKAN DIRI DARI BENCANA
Saat terjadinya musibah bencana masalah yang timbul pertama
kali adalah kepanikan, untuk itu murid di harapkan mengetahui tata aturan TDS yang sudah di instruksikan oleh gurunya serta mengenal jalur-jalur
evakuasi dan titik kumpul agar keselamatan si murid sedini mungkin dapat
terhindarkan dari mara bahaya yang menimpa.
E. MENGENAL JENIS-JENIS BENCANA ALAM DAN CARA
ANTISIPASINYA
Musibah bencana di negeri ini terbagi atas beberapa macam, ada gunung
meletus, banjir, kekeringan, wabah penyakit,kebakaran,angin ribut, gempa,
tsunami,perang dll. Serta mengenal musibah bencana yang ada di sekitar sekolah yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Hal inilah yang wajib di ketahui oleh murid agar di
kemudian hari murid dapat paham dengan jenis bencana dan cara mengantisipasinya.
---000---