TIPS
ANTISIPASI GEMPA BUMI
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam
yang sering terjadi di Indonesia dan juga di beberapa negara lain.
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng
Australia, Eurasia, dan Pasifik yang berhimpitan dan saling menekan, sehingga
memungkinkan munculnya gempa. Pada gempa berkekuatan 5,9 skala richter di
Yogyakarta pada 27 Mei 2006, lebih dari 6000 orang meninggal dunia, puluhan
ribu lainnya luka, dan ratusan ribu rumah rusak. Terbayang betapa mengerikannya
gempa bumi. Oleh karena itu kita sebaiknya mengerti langkah-langkah apa yang
harus dilakukan saat terjadi gempa, sesuai panduan Palang Merah Indonesia
(PMI). Kebiasaan waspada Kenali daerah sekitar tempat tinggal (apakah termasuk
rawan gempa atau tidak). Ketika masuk ke sebuah gedung atau bangunan,
perhatikan di mana letak pintu keluar, tangga darurat, atau cara-cara untuk
mengeluarkan diri jika sewaktu-waktu harus menyelamatkan diri. Di dalam ruangan
tempat kamu berada, perhatikan titik-titik yang aman untuk berlindung ketika
gempa terjadi. Perhatikan juga tempat yang berbahaya jika gempa terjadi,
seperti di dekat kaca, tiang atau pilar, lemari, dan lain-lain. Catat dan
simpan nomor-nomor telepon penting yang harus dihubungi saat gempa terjadi
seperti PMI, rumah sakit, pemadam kebakaran, polisi, dan lain-lain. Matikan
kran air, kompor, gas, dan listrik jika selesai digunakan.
Tindakan ketika
gempa terjadi Saat terjadi gempa tetaplah tenang, lalu lakukan tindakan sebagai
berikut:
1. Jika berada di dalam rumah Berusahalah menyelamatkan
diri dan keluarga. Berlindunglah di bawah meja agar tubuh tidak terkena benda-benda yang berjatuhan. Lindungi kepala dengan apa saja, misalnya bantal,
papan, atau kedua tangan dengan posisi telungkup.
2. Jika berada di luar rumah Merunduk dan lindungilah
kepala, lalu bergeraklah menjauh dari gedung dan tiang menuju daerah terbuka. Jangan melakukan tindakan apapun, tunggulah sampai keadaan benar-benar tenang
karena setelah gempa pertama biasanya ada gempa susulan.
3. Jika berada di pusat perbelanjaan atau di
tempat umum lainnya Usahakan untuk tetap tenang, biasanya kerumunan orang dalam bencana berpotensi kepanikan. Ikuti petunjuk dari petugas penyelamat. Jangan
menggunakan lift ketika terjadi gempa atau kebakaran namun gunakanlah tangga
darurat, lalu bergeraklah ke tempat terbuka.
4. Jika berada di dalam kendaraan
Berpeganganlah dengan erat sehingga tidak terjatuh dari guncangan atau jika
kendaraan berhenti secara mendadak. Tetaplah tenang dan ikuti perintah atau
petunjuk dari petugas. Mintalah pengemudi untuk menghentikan kendaraan. Setelah
itu bergeraklah ke tempat yang terbuka.
5. Jika berada di gunung atau pantai Gempa
dapat menimbulkan longsor di gunung atau perbukitan. Jika Kamu berada di
pegunungan, bergeraklah ke tempat yang aman seperti lapangan terbuka yang jauh
dari daerah lereng. Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami,
jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.
Tindakan setelah gempa bumi terjadi, lakukanlah
langkah-langkah berikut:
- Bila masih berada di dalam ruangan atau gedung,
segeralah keluar.
- Periksalah keadaan diri sendiri, apakah ada
bagian tubuh yang terluka atau tertimpa benda-benda.
- Mintalah orang dewasa untuk mematikan aliran
listrik dan gas.
- Janganlah menyalakan api, karena bisa terjadi
kebocoran gas atau tumpahan bahan bakar.
- Jika mampu, berilah pertolongan pertama kepada
orang-orang yang berada di sekitarmu.
- Dengarkanlah informasi dari sumber-sumber yang
terpercaya dan bertindaklah sesuai imbauan.
Kamar
anti gempa
Setelah menyadari bahwa sebagian besar wilayah
Indonesia rawan gempa kita sebaiknya selalu waspada. Gempa kadang terjadi pada
saat kita sedang tidur. Maka penting sekali untuk mengatur kamar tidur agar
aman dari gempa. Misalnya, jangan menaruh benda-benda yang mudah jatuh di
dinding tempat tidur. Tautkan lemari di dinding dan pastikan benar-benar kuat.
Pastikan ketika terjadi getaran kita tidak tertimpa benda-benda. Tidak hanya
kamar, buatlah ruangan kantor aman dari gempa. Selain konstruksi bangunannya,
usahakan bingkai atau benda-benda lain yang ditempelkan di dinding melekat
kuat. Aturlah meja-meja dan kursi-kursi agar tidak menghalangi orang bergerak
ke pintu keluar ketika gempa terjadi.
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/24/212723120/tips-menyelamatkan-diri-saat-gempa-bumi.
GEMPA BUMI
https://tirto.id - Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Dilansir dari BPDB Provinsi NTB dan laman Geodesi Geodinamik FT UGM, berdasarkan
penyebabnya gempa bumi dibedakan menjadi 4, yaitu sebagai berikut:
1. Gempa Bumi Tektonik
Sebagian besar gempa bumi yang terjadi disebabkan dari
pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan akibat pergerakan lempeng bumi.
Gempa bumi ini terjadi akibat peristiwa bergetarnya bumi yang diakibatkan oleh
patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Lempeng yang bergeser ini akan
menimbulkan tekanan pada pinggiran lempeng. Saat itulah gempa bumi terjadi.
Gempa bumi tipe ini dikenal sebagai gempa tektonik.
2. Hantaman Meteor
Gempa bumi akibat hantaman meteor terbilang jarang terjadi
bahkan belum ada dokumentasi yang menyebutkan adanya tsunami akibat hantaman
meteor. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa gempa ini dapat
terjadi. Sebuah simulasi dari komputer canggih menunjukkan terdapat kemungkinan
terjadinya suatu gempa yang sangat dasyat apabila bumi dihantam meteor dengan
diameter lebih dari 1 km. Efek dari gempa ini seperti pada saat kita memasukkan
bola atau benda berat ke dalam kolam atau bak air.
3. Faktor Buatan Manusia
Gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas dari manusia,
seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Gempa ini disebut juga sebagai seismitas terinduksi.
4. Gempa bumi vulkanik
Gempa
Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus. Jika gempa yang diakibatkan pergeseran lempeng bumi disebut
gempa tektonik, gempa karena gunung berapi disebut gempa vulkanik. Gempa
vulkanik ini terjadi apabila getaran yang dihasilkan sangat besar. Seperti yang
pernah terjadi pada erupsi Anak Gunung Krakatau yang diduga menjadi penyebab
tsunami. Berbeda dengan gempa tektonik, gempa vulkanik memiliki jangkauan yang
lebih sempit. Meskipun demikian, efek getaran yang ditimbulkan setara dengan
gempa tektonik di bawah laut.
Beberapa dampak yang ditimbulkan dari gempa bumi,
meliputi: adanya korban jiwa, korban luka-luka, maupun kerusakan inrfastruktur
yang signifikan. Dampak yang ditimbulkan akan meluas pada berbagai sektor
seperti, sektor sosial yang menimbulkan kerugian berupa kemiskinan, kelaparan,
serta luka-luka pada korban baik akibat penyakit maupun akibat reruntuhan.
Selain itu, terjadinya gempa bumi juga memungkinkan munculnya bencana lain,
seperti: longsor, tsunami, banjir, dll. Sebagai upaya meminimalisir dampak yang
ditimbulkan akibat gempa bumi, kita dapat mempersiapkan 6 langkah berikut ini:
(1) mengecek potensi bahaya di
rumah;
(2) mengidentifikasi tempat-tempat
aman di dalam dan di luar rumah;
(3) membekali pengetahuan terkait
mitigasi gempa bumi;
(4) mempersiapkan dukungan logistik
darurat;
(5) mempersiapkan mekanisme
komunikasi darurat;
(6) bekerja sama dengan
komunitas seperti media lokal untuk siap siaga.