TSUNAMI DAN KESIAPSIAGAAN BENCANA



TIPS ANTISIPASI TSUNAMI

     Tsunami merupakan salah satu bencana yang paling ditakutkan. Bagaimana tidak, hampir di setiap peristiwa tsunami korbannya selalu banyak. Salah satu sebab kenapa tsunami selalu memakan korban banyak, karena waktu untuk memprediksi bencana ini sangat sempit. Hal ini dikarenakan, tsunami biasanya terjadi setelah ada gempa yang melanda daerah tertentu, baik gempa yang berpusat di laut maupun di darat.
Berikut Tipsnya:
1.   Bila Anda berada di tengah lautan saat tsunami terjadi, arahkan perahu menjauhi pantai. Alasannya, semakin dekat dengan daratan, gelombang pun akan semakin tinggi.

2.   Bila Anda berada di pantai saat tsunami terlihat, segera lari menjauhi laut dan cari tiang atau pohon terdekat yang bisa dipanjat.

3.   Tetaplah di tempat saat gelombang pertama surut, karena gelombang tsunami selalu datang lebih dari satu kali. Gelombang berikutnya pun bisa jadi lebih besar dibanding sebelumnya.

4.   Hindari sungai dan jembatan saat tsunami menerjang, karena aliran tsunami akan lebih deras dan kuat di sungai.

5.   Jangan menggunakan kendaraan khususnya mobil, saat evakuasi. Sebab, mobil akan sulit menembus kerumunan orang yang memadati jalan. Selain itu, jika Anda berada di dalam mobil saat tsunami menerjang, tekanan air yang sangat besar akan menyulitkan Anda membuka pintu, dan bila Anda membuka jendela, air akan masuk dan menenggelamkan mobil. Belum lagi ada benda-benda lain yang terbawa arus, yang bisa menghancurkan mobil dari luar.

6.  Tetaplah berada di atas air. Gunakan benda-benda yang mengapung seperti kasur, bantal, kayu, jeriken, ban bekas, batang pohon sebagai pelampung darurat.

7.   Tinggalkan harta benda Anda saat evakuasi. Sebab, membawa harta benda akan memperlambat dan mempersulit diri Anda sendiri.

    Strategi dan cara bertahan hidup saat tsunami ini sangat perlu diketahui untuk meningkatkan kesempatan selamat. Saat proses evakuasi, masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor. Jangan mendekati pantai untuk melihat air laut yang surut. Arah evakuasi yang benar adalah berlari menjauhi pantai ataupun sungai.
Kemudian, tentukan tempat evakuasi terdekat dari rumah dan buatlah peta evakuasi yang menunjukkan rute dan rambu evakuasi. Bila tidak sempat ke bukit atau tempat tinggi, carilah bangunan tinggi yang cukup kuat untuk menahan terjangan tsunami. Misalnya, menara, tower antena, pohon tinggi, atau tempat evakuasi sementara yang sudah dibangun pemerintah. Selain itu, seluruh warga harus tahu ke mana menyelamatkan diri kala terjadi tsunami. Cepat tanggap dan kerja sama adalah dua kunci untuk meningkatkan keselamatan bersama. 

(Melissa Octavianti)
https://www.liputan6.com/news/read/3660415/apa-yang-harus-dilakukan-saat-evakuasi-tsunami


TSUNAMI

PENGERTIAN TSUNAMI

Tsunami adalah perpindahan air laut yang diakibatkan oleh permukaan laut bergerak vertikal tiba-tiba. Ada beberapa penyebab tsunami yang umum diketahui, yaitu letusan gunung berapi, longsor bawah laut, hantaman meteor di tengah-tengah laut serta karena adanya gempa bumi yang beposisi tepat di bawah laut. Gelombang tsunami mampu menyebar ke semua arah. Kekuatan tsunami tegantung pada seberapa ketinggian dan kelajuan gelombang tersebut. Pada laut bagian dalam, gelombang tsunami dapat melaju hingga 500 sampai 1.000 km per jam. Hampir setara dengan laju pesawat tempur. Tingginya gelombang laut hanya berkisar satu meter saja. Maka tak heran jika kapal-kapal yang sedang berlayar di tengah laut tidak mengalami kerasnya gelombang tsunami. Saat menuju pantai, laju gelombang tsunami turun menjadi 30 km per jam saja. Akan tetapi tingginya menjadi bertambah sampai puluhan meter. Sehingga gelombang tsunami dapat menghantam bibir panta hingga puluhan kilometer. Karena hantaman tsunami itulah, tak sedikit infrastruktur beserta rumah-rumah hanyut tergenang derasnya air. Beberapa korban jiwa pun berjatuhan karena tersapu oleh tsunami dan menghantam beberapa material padat. Tsunami mengakibatkan kerusakan pada bangunan, tumbuh-tumbuhan, pencemaran air asin di beberapa wilayah serta menyebabkan kurangnya air bersih karena sudah tercemar.

­

PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI

Thucydides merupakan sejarawan Yunani pertama yang menghubungkan tsunami dengan pergerakan lempeng atau gempa bawah laut. Hingga abad k e-20, penelitian tentang penyebab tsunami dinilai sangat kurang. Sampai saat ini penelitian tersebut tetap berjalan agar dapat memahami apa saja yang menjadi dari penyebab tsunami. Berikut ini beberapa penyebab tsunami yang pernah terjadi di beberapa belahan bumi:

1. Gempa Bumi Bawah Laut – Salah Satu Penyebab Terjadinya Tsunami Paling Umum

Hampir 90% penyebab tsunami di belahan bumi berasal dari gempa bumi di bagian bawah laut. Meskipun begitu, potensi tsunami tidak akan terjadi jika gempa bawah laut tersebut belum memenuhi beberapa kriteria.

Diantaranya yaitu:

  • Kekuatan atau Magnitudo gempa lebih besar dari 6.0 skala richter
  • Pusat gempa hanya sekitar 30 km dari permukaan laut
  • Tipe pensesaran gempa cenderung mengarah vertikal

Hal tersebut terjadi pada tsunami Aceh dan pulau Mentawai di tahun 2004 silam. Gempa bumi bawah laut yang berkekuatan 9.1 skala richter itu mampu meluluh lantakkan berbagai bangunan dan rumah-rumah warga lainnya hanya dengan hitungan menit saja.

2. Jatuhnya Meteor yang Menghantam Laut - Menjadi Penyebab Tsunami Jarang Ditemui

Sama halnya apabila kita menjatuhkan bola bowling ke dalam kolam renang, jatuhnya meteor berukuran besar dapat menghantam lautan secara keras memicu penyebab terjadinya tsunami. Saat meteor menghantam permukaan laut, gelombang-gelombang besar berkekuatan penuh. Jika gelombang tersebut melaju hingga ke daratan, maka air di bibir pantai akan mengering secara mendadak sehingga menyebabkan tsunami. Meteor yang jatuh di daratan hanya akan menimbulkan cekungan saja, luas cekungan tersebut tergantung dari seberapa besar ukuran meteor itu sendiri. Lain halnya apabila jatuh di laut, tidak hanya menimbulkan gelombang besar. Meteor pun juga mengakibatkan lempeng bawah laut mengalami ketidak seimbangan.

3. Letusan Gunung Berapi - Pernah Menjadi Penyebab Terjadinya Tsunami di Indonesia

Meletusnya gunung berapi dapat mengakibatkan gempa vulkanik di bawah laut. Tak heran jika gempa vulkanik tersebut dapat menimbulkan gelombang tsunami yang amat dahsyat. Di Indonesia, letusan Gunung Krakatau tahun 1883 menjadi penyebab tsunami yang sempat melanda di Selat Sunda. Sebelum itu, Gunung Tambora di NTB juga sempat meletus di tahun 1815. Alhasil gelombang tsunami pun menerjang sejumlah provinsi di Indonesia seperti Maluku bahkan Jawa Timur.

 

4. Longsor Bawah Laut - Menjadi Penyebab Tsunami yang  Lumayan Jarang Terjadi

Tabrakan antara lempeng samudera dengan lempeng benua merupakan salah satu akibat dari adanya longsor laut. Tsunamic submarine landslide merupakan istilah asing dari longsor bawah laut. Dari longsor tersebut mengakibatkan adanya palung dan pegunungan di bawah laut.

Wilayah yang Paling Rentan terhadap Bencana Tsunami

Selain itu, beragam keadaan meteorologis semisal badai tropis, juga mengakibatkan gelombang badai yang biasa disebut dengan meteor tsunami. Ketinggian meteor tsunami tersebut hingga mencapat beberapa meter di atas gelombang laut pada umumnya. Saat badai (meteor tsunami) sampai di bibir pantai, fisiknya memang menyerupai tsunami, meskipun bukan. Namun, gelombangnya mampu menerjang daratan. Myanmar merupakan negara yang sempat merasakan gelombang badai ini pada Mei 2008.

Dampak Bencana Tsunami

Seperti jenis bencana alam lainnya, bencana tsunami juga menimbulkan banyak sekali dampak atau kerugian. Beberapa dampak tsunami antara lain adalah sebagai berikut:

1. Terjadi kerusakan dimana- mana

2. Lahan pertanian dan perikanan rusak

3. Menghambat kegiatan perekonomian

4. Kerugian material

5. Kerugian spiritual

6. Menimbulkan bibit penyakit

Nah, itulah beberapa dampak terjadinya tsunami. Dampak- dampak yang telah disebutkan di atas merupakan dampak jangka pendek.

Selain dampak jangka pendek, adalagi dampak jangka panjang yang akan kita rasakan, seperti kondisi perekonomian daerah tersebut yang tidak stabil, dan masih banyak lagi.

Tanda- tanda Terjadinya Bencana Tsunami

Ada beberapa tanda yang menandakan bahwa akan ada tsunami. Maka dari itulah masyarakat harus waspada dan segera mengambil tindakan yang tepat. Berikut ini merupakan beberapa tanda atau Ciri-ciri tsunami.

1. Terjadinya gempa atau getaran yang berpusat dari bawah laut

2. Air laut tiba- tiba surut

3. Tanda- tanda alam yang tidak biasa

4. Terdengar suara gemuruh

Tanda - tanda di atas merupakan tanda- tanda alam. Tapi, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, maka diciptakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mendetersi terjadinya tsunami. Dengan demikian kita dapat memperoleh informasi yang lebih akurat.

Sistem Peringatan Dini Terhadap Ancaman Tsunami

Saat ini, area sekitar Samudera Pasifik mempunyai pusat penelitian bernama Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC), bertugas untuk menyebarkan peringatan jika ada ancaman tsunami di area tersebut.

Area sekitar Samudera Hindia juga sedang dibangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS), rencananya pusat penelitian tersebut akan ditempatkan di Indonesia.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak