HUMAN ERROR (KELALAIAN MANUSIA)
7 Faktor
Penyebab Human Error pada Kecelakaan Kerja
warunk3.com – Human
error atau kelalaian manusia sering disinyalir menjadi penyebab utama
kecelakaan kerja. Sobat Warunk3 tentu sering mendengar berita tentang kecelakaan
kerja karena kesalahan manusia. Misalnya kecelakaan lalu lintas karena sopir
truk diduga mengantuk, pekerja konstruksi terjatuh, atau kapal pesiar mewah
yang tenggelam. Padahal kondisi ini tidak sepenuhnya benar. Banyak faktor
penyebab yang membuat seseorang menjadi penyebab kecelakaan kerja. Terdapat
faktor penyebab seperti sistem kerja yang melelahkan, prosedur kerja yang
membingungkan, atau pengambilan keputusan yang tidak tepat. Apa saja
faktor-faktor penyebab human error pada kecelakaan kerja?
Siapkan mata yang jeli untuk membaca, ya!
1. Tata Letak Fasilitas Kerja Buruk
Fasilitas kerja sangat mendukung
pekerjaan diselesaikan dengan hasil yang memuaskan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya. Penataan fasilitas kerja juga bisa berpotensi terjadi
kecelakaan kerja jika diletakkan sembarangan. Terlebih alat pekerja setajam
silet maka pekerja yang mondar-mandir bisa tersayat. Sakit oh sangat sakit.
2. Tingkat Kompetensi Pekerja Rendah
Kualitas setiap pekerja berbeda
berdasarkan pengalaman bekerja, tingkat pemahaman, kemampuan, dan aspek
psikologis. Setiap pekerja tidak selalu paham dengan maksimal apa yang sedang
dikerjakan apalagi untuk pekerja pemula. Misalnya pekerja yang mengoperasikan
mesin pemotong rumput bisa mengalami kecelakaan kerja karena kurang memahami
cara penggunaan mesin.
3. Sistem Kerja yang Kurang Baik
Pekerjaan dengan sistem kerja yang baik
tentu membuat pekerjanya nyaman sepanjang hari. Rasanya sama seperti berada
dalam pelukan orang tersayang. Sistem kerja yang kurang baik misalnya ruangan
yang dilengkapi pendingin udara padahal pekerja harus membakar 50 ton besi di
ruangan tersebut. Selain sia-sia, pemasangan pendingin udara bisa membahayakan
pekerja karena aktivitas pekerjaannya.
4. Pekerja Mengalami Lelah dan Stres
Tumpukan pekerjaan yang tidak pernah
menipis, ditambah urusan hati yang membuat galau membuat tidak fokus saat
bekerja. Menunda pekerjaan atau pekerjaan yang terlalu banyak bisa membuat
Sobat Warunk3 stres, lelah, letih, dan lesu. Saat mengalami kondisi seperti
ini, potensi kecelakaan kerja karena human error meningkat.
5. Lingkungan Kerja Kurang Mendukung
Tekanan dari lingkungan kerja bisa
menyebabkan turunnya semangat kerja. Lingkungan kerja yang kurang mendukung
seperti saling iri sesama pekerja, cari muka di depan atasan, sampai saling
tikung gebetan bisa membuat individu tidak nyaman sampai terjadi kecelakaan
kerja. Bangun lingkungan kerja yang nyaman agar tidak ada nyawa yang menjadi
korban.
6. Penerapan Budaya K3 Perusahaan Belum
Maksimal
Penggunaan alat pelindung diri yang baik,
tingkat kebisingan dan cahaya layak, tersedia fasilitas medis, dan lainnya
penting diterapkan di lingkungan kerja. Penerapan budaya K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) di lingkungan kerja sebagai upaya meminimalisir kecelakaan
kerja akibat human error. Contoh sederhananya, pekerja yang tidak
disiplin memakai pelindung kepala bisa tertimpa beton saat bekerja di area
konstruksi.
7. Manajemen Kerja Kurang Optimal
Manajemen kerja yang hanya menerapkan
komunikasi satu arah bisa menjadi bumerang bagi perusahaan. Atasan tidak
mendengar keluhan dari pegawai sehingga masalah tidak segera teratasi. Kondisi
seperti ini bisa menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja dan melukai
hati juga fisik orang sekitar. Kejelasan SOP (Standar Operasional Prosedur)
memudahkan pekerja untuk menghindari resiko kecelakaan kerja.
Human error bisa terjadi ketika aktivitas kerja tidak
berjalan sesuai rencana. Harapan yang sudah diimpikan terbang tanpa permisi.
Kegagalan ini disebabkan manajemen kerja, jenis pekerjaan, lingkungan kerja,
sampai faktor individu sendiri yang berpotensi terjadi kecelakaan kerja
karena human error.
Dalam rangka meminimalisir kecelakaan
kerja akibat human error, dibutuhkan evaluasi secara mendalam.
Setelah dilakukan evaluasi, lakukan pelatihan secara berkala untuk
meningkatkan skill pekerja. Sebaiknya terus dilakukan
pengawasan agar jika terjadi masalah kecil bisa diatasi sebelum menjadi besar
dan fatal.