METEOR
Meteor Jatuh ke Bumi, Penyebab, Proses
Terjadi, dan Dampaknya
Texno.ID – Meteor jatuh ke Bumi atau hujan
meteor menjadi pemandangan yang menarik. Sebenarnya apa yang menjadi penyebab
meteor jatuh dan bagaimana proses terjadinya, masyarakat belum banyak
yang mengetahui. Meteor merupakan sebutan untuk suatu benda yang jatuh dari
antariksa. Terdapat pecahan batu yang mengambang di angkasa. Bahkan
jumlahnya bisa mencapai ratusan ton setiap harinya jatuh ke Bumi. Hujan
meteor terjadi ketika bumi dalam orbitnya mengelilingi Matahari. Kemudian
melewati puing-puing sisa dari disintegrasi komet. Meskipun orbit Bumi
mengelilingi Matahari secara melingkar, namun kebanyakan komet bergerak
dalam orbit elips yang memanjang. Sehingga beberapa komet yang memiliki orbit
sebagian tumpang tindih dengan jalur Bumi.
Penyebab Meteor Jatuh ke Bumi
Hujan meteor terjadi saat debu atau
partikel komet memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi. Kemudian saat
menabrak atmosfer bergesekan dengan partikel udara dan memanaskan meteor
tersebut. Panas akan menguapkan meteor dan menyebabkan bintang
jatuh. Meskipun banyak pecahan benda yang menghantam Bumi dari segala
arah, ada juga meteor jatuh ke Bumi. Perbedaan yang mendasari adalah hujan
meteor saat Bumi membajak jejak partikel komet atau asteroid. Mengutip
space.com, kebanyakan meteor terlihat pada ketinggian sekitar 60 mil atau 96,5
kilometer. Kemudian beberapa meteor besar memercik dan menimbulkan kilatan yang
lebih terang seperti bola api. Rata-rata meteor melaju pada atmosfer dengan
kecepatan 30.000 mph dan suhunya mencapai 3.000 derajat Fahrenheit.
Kebanyakan ukuran meteor sangat kecil,
kemungkinan sekecil butiran pasir. Jadi, sebelum mencapai permukaan bumi akan
hancur di udara. Meteor yang besar atau meteorit mencapai permukaan Bumi jarang
terjadi. Penyebab lain meteor jatuh ke Bumi adalah komet yang melintas
terlalu dekat dengan planet kita. Kemudian akan muncul energi yang dapat
menimbulkan tekanan. Sehingga menyebabkan jumlah meteor meningkat drastis dan
masuk Bumi. Meteor akan kehilangan daya ketika terjadi peningkatan drastis.
Kemudian tidak memiliki pertahanan pada posisi supaya tetap pada orbit.
Selanjutnya akan terjadi hujan meteor pada sebagian wilayah di Bumi.
Proses
Terjadinya Hujan Meteor
Fenomena alam seperti hujan meteor sangat
langka dan sangat menarik untuk mengamatinya. Terjadinya meteor jatuh ke Bumi
saat melintasi puing-puing dari komet. Kemudian saat Bumi berevolusi
mengelilingi Matahari pada orbitnya. Saat puing-puing dari inti komet hancur di
lintasan bumi akan terlihat seperti hujan. Kemudian komet akan melintasi
Matahari dan bergerak dengan cepat beserta dengan partikel seukuran pasir
bahkan kadang didominasi serpihan berbatu. Hal seperti demikian merupakan
proses puncak hujan meteor. Sesampainya di atmosfer Bumi, serpihan
tersebut akan terbakar. Lalu akan menghasilkan cahaya yang dapat terlihat dari
Bumi. Orbit komet yang lonjong atau elips daripada orbit bumi dapat
bersinggungan. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab hujan meteor dan hal
tersebut dapat terlihat dari Bumi. Tampak dari Bumi komet memiliki ekor dan
layaknya hujan dalam intensitas yang tinggi. Inti dasar dari komet berupa
partikel debu padat. Kemudian akan hancur saat melewati Matahari dan
menghasilkan ekor.
Dampak
dengan Bumi
Saat meteorit benar-benar menghantam
Bumi, maka kecepatannya kurang lebih setengah dari kecepatan saat masuk.
Kemudian akan meledakkan kawah 12 sampai 20 kali ukurannya. Meteor jatuh ke
Bumi bentuknya hampir sama dengan planet berbatu lainnya atau bulan. Kawah
akan berbentuk mangkuk bila benda lebih kecil. Lalu untuk dampak yang lebih
besar menyebabkan rebound yang menciptakan puncak pusat dan membentuk teras
pada sepanjang tepian. Terakhir, dampak terbesarnya adalah membentuk cekungan
pada puncak bagian dalam. Meteor yang besar dapat meledak di atas permukaan dan
menyebabkan kerusakan yang luas serta kebakaran. Hal ini pernah terjadi pada
tahun 1908 di Siberia dan terkenal dengan peristiwa Tunguska. Pada saat
itu, meteor memasuki atmosfer dengan sudut miring. Kemudian meledak dan
mengirimkan angin panas, suara keras dan mengguncangkan tanah. Partikel kecil
yang tertiup ke atmosfer akan menerangi langit malam dalam waktu beberapa
hari. Sekarang, teori yang berlaku menyatakan jika meteor meledak di atas
permukaan Bumi. Jadi, tidak ada kejadian meteor jatuh ke Bumi saat ini. Karena
meteor telah terbakar saat memasuki atmosfer Bumi.
Dampak jatuhnya meteorit atau
asteroid ke permukaan bumi terhadap kehidupan manusia :
1.
Meteor
yang jatuh akan menyebabkan gempa bumi di daerah sekitar
2.
terbentuknya
kawah akibat tabrakan meteor dengan permukaan bumi, besarnya kawah ditentukan
oleh diameter besarnya meteor yang jatuh, jika diameter meteor lebih basar
dapat mengakibatkan wilayah tersebut hancur.
3.
meteor
atau asteroid yang jatuh ke bumi dapat menjadi objek penelitian untuk
mendapatkan info atau ilmu dari benda langit yang jatuh ke bumi.
4. Terakhir, dampak terbesarnya adalah membentuk
cekungan pada puncak bagian dalam. Meteor yang besar dapat meledak di atas
permukaan dan menyebabkan kerusakan yang luas serta kebakaran. Hal ini pernah
terjadi pada tahun 1908 di Siberia dan terkenal dengan peristiwa Tunguska.
S Kesiapsiagaan menghandapi bencana meteor ;
mengungsi secara eksodus antar daerah, antar pulau atau antar benua/ negara