Hal yang dilakukan
ketika terjadi kebakaran
KEBAKARAN
11 Penyebab Kebakaran yang Umum Terjadi,
Sering Diremehkan
Faktor yang menjadi
penyebab kebakaran hutan selain cuaca ekstrem
adalah ulah tangan manusia. Penyebab kebakaran yang sering
terjadi di hutan yang dimaksudkan, yakni pembukaan lahan yang tak beraturan,
penebangan hutan, dan masih banyak lagi lainnya.
Penyebab Kebakaran yang Umum Terjadi
Petir
Petir merupakan penyebab
kebakaran yang umum terjadi. Biasanya sambaran pentir lebih berdampak pada
musim penghujan. Ketika lahan vegetasi kering dan mudah tersulut api.
Terkadang, petir juga menyebabkan kebakaran di medan yang kasar dan sulit
dijangkau. Persis seperti yang sempat terjadi di California pada Agustus 2020.
Petir terus menyambar hampir 3 hari berturut-turut dengan 12 ribu sambaran dan
menyebabkan kebakaran hebat. Kebakaran ini tercatat sebagai kebakaran terbesar
yang pernah ada di California. Petir tidak selalu menyebabkan kebakaran di
lahan vegetasi, tetapi di rumah-rumah. Terutama bagi yang rumahnya tidak
dipasang penangkal petir dan banyak alat elektronik di dalamnya. Pada kondisi
ini petir bisa menjadi penyebab kebakaran yang umum terjadi di rumah.
Kabel Rusak
Penyebab kebakaran yang
umum terjadi adalah penggunaan kabel yang tidak layak atau rusak. Kondisi
lingkungan terkadang membuat kabel yang digunakan pada instalasi listrik
menjadi rusak. Mulai dari mengelupasnya lapisan pembungkus kabel karena digigit
oleh tikus, atau mungkin karena terlindas lemari.
Maka dari itu, perlu
dilakukan pengecekan secara rutin terhadap kondisi instalasi listrik di rumah.
Apabila ditemukan ada kabel yang terkelupas dan berpotensi jadi penyebab
korsleting listrik di rumah sampai kebakaran.
Rokok
Merokok di hutan bisa
menjadi penyebab kebakaran hutan. Kali ini bukan karena alam, melainkan ulah
manusia. Jangankan rokok, daun kering yang saling bergesekan saja sudah bisa
menyulut api. Maka dari itu, berhati-hati ketika sedang berada di hutan. Jangan
membuang puntung rokok sembarangan demi kelestarian lingkungan.
Tidak hanya berpotensi di
hutan dengan vegetasi kering. Rokok bisa menjadi penyebab kebakaran yang umum
terjadi di lingkungan sekitar rumah, pasar, dan tempat yang padat penduduk
lainnya. Pemantiknya adalah sampah-sampah plastik dan ketas. Bila puntung rokok
dibuang sembarangan, penyebab kebakaran yang umum terjadi karena rokok berisiko
sekali. Maka hindari membuang puntung rokok sembarangan.
Cairan
Penyebab kebakaran yang
umum terjadi ada cairan bahan bakar. Mulai dari bensin, solar, minyak tanah,
lem, dan parfum. Untuk bisa menghindari pematik api dari cairan tersebut, ada
baiknya simpan cairan di tempat yang aman. Parfum dan lem sebagai contohnya.
Belum banyak yang sadar bahwa kedua bahan ini dapat membuat api menjadi lebih
ganas. Kebakaran akan lebih parah dan besar ketika ada kedua bahan tersebut di
dalam sebuah ruang.
Kemarau
Musim kemarau yang
terlampau panjang merupakan penyebab kebakaran yang umum terjadi. Terutama
kebakaran yang terjadi di hutan, biasanya akan sangat sulit dikendalikan. Kebakaran
ini biasanya dipicu oleh gesekan pohon atau daun kering. Gesekan yang terjadi
bisa memercikkan api secara alami dan menyebabkan kebakaran hutan. Kebakaran
hutan karena musim kemarau panjang biasanya terjadi di lereng gunung. Selain
itu, kemarau bisa menjadi penyebab kebakaran yang umum terjadi di rumah dan
ladang. Di rumah dengan taman yang jarang terawat dan disiram. Lalu ladang yang
sudah dipanen tetapi tidak kunjung diairi lagi.
Letusan Vulkanik
Letusan vulkanik gunung
berapi adalah penyebab kebakaran yang umum terjadi. Letusan gunung biasanya
memicu kebakaran hutan dan akan menjadi semakin parah di musim kemarau yang
panjang. Risiko terbesarnya, area vegetasi terbakar oleh material vulkanik yang
dimuntahkan ketika terjadi sebuah letusan. Kebakaran hutan yang terjadi di area
vegetasi pegunungan memang sulit dikendalikan dan terlihat. Biasanya hanya akan
nampak kepulan asap putih dari kejauhan. Ketika melihat kepulan asap dari
gunung, itu tandanya ada kebakaran yang terjadi di vegetasi.
Penebangan
Penebangan hutan
besar-besaran termasuk penyebab kebakaran yang sering terjadi di hutan dan
tidak boleh disepelekan. Apalagi jika penebangan hutan dilakukan oleh orang
yang asal-asalan. Mesin penebang berisiko memercikkan api, terutama di musim
kemarau. Pembakaran liar sering meninggalkan sisa berupa daun, cabang, dan
ranting kering yang semakin lama bertambah dan menumpuk di Kawasan hutan. Pada
musim kemarau akan mengering dan berpotensi menyebabkan kebakaran hutan baru.
Pembukaan Lahan
Kebakaran hutan biasanya
terjadi secara alami. Hal ini tidak berlaku ketika pembukaan lahan tengah
dilakukan. Kemungkinan terbesarnya, penyebab kebakaran yang umum terjadi di
hutan selain alam adalah perbuatan manusia seperti pembukaan lahan. Persis
seperti yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera. Marak kebakaran hutan untuk
pembukaan lahan sawit baru. Bahkan kebakaran hutan yang terjadi berdampak pula
bagi lingkungan tinggal masyarakat desa dan perkotaan.
Colokan Listrik
Penyebab kebakaran yang
umum terjadi selanjutnya colokan listrik yang tidak diperhatikan. Colokan yang
menumpuk bisa memicu korsleting listrik dan insiden kebakaran. Maka lebih baik
mulai hindari terlalu banyaknya kontak T atau sejenisnya yang menumpuk pada
colokan listrik.
Dikhawatirkan, penumpukan
pada colokan listrik tersebut akan menimbulkan suhu panas yang berasal dari
aliran listrik, lalu panas tersebut terperangkap, dan akhirnya menyebabkan
korsleting listrik atau kebakaran.
Listrik Dekat Api
Paparan panas berlebih bisa
menjadi salah satu penyebab korsleting listrik di rumah sampai memicu
kebakaran. Sumber listrik yang terpapar panas berlebih akan berpotensi
menimbulkan percikan api. Itulah mengapa, ada baiknya untuk menjauhkan
peralatan listrik dari sumber panas seperti kompor dan sebagainya. Selain itu,
kondisi sambungan kabel yang tidak rapi juga akan menjadi penyebab korsleting
listrik di rumah dan penyebab kebakaran yang umum terjadi.
Masalah Dapur
Penyebab kebakaran yang
umum terjadi adalah masalah di dapur. Insiden kebakaran ini biasanya disebabkan
oleh kelalaian saat sedang berada di dapur. Bukan hanya ledakan kompor dan gas
yang dapat menjadi penyebab kebakaran yang umum terjadi di rumah. Melainkan
saat wajan dan panci menjadi sangat pantas lantaran tidak diperhatikan saat
memasak. Bila keduanya terlalu lama kontak dengan api, maka potensi lalapan
jago merah akan mengintai rumah. Untuk mengantisipasi masalah seperti ini,
mulai hindari memasak sambil meninggalkan dapur. Lebih baik ditunggu.
Dampak kebakaran Hutan
Kebakaran hutan selalu meninggalkan dampak negatif bagi ekosistem baik
pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Dampak ini merugikan secara keseluruahan
mulai dari kesehatan, ekonomi, transportasi dan aktivitas lainnya. Dampak yang
ditimbulkan dari kebakaran hutan antara lain:
- Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke
atmosfer.
- Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya
tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat.
Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik di suatu daerah
turut punah sebelum sempat dikenali.
- Menyebabkan banjir selama beberapa
minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau.
- Kekeringan yang ditimbulkan dapat
menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan
kelaparan di daerah-daerah terpencil.
- Kekeringan juga akan mengurangi volume
air waduk pada saat musim kemarau yang mengakibatkan terhentinya
pembangkit listrik (PLTA) pada musim kemarau.
- Musnahnya bahan baku industri perkayuan.
Ini bisa mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena
kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi kehilangan pekerjaan.
- Meningkatnya jumlah penderita penyakit
infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Polusi asap
ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC atau asma.
- Asap yang ditimbulkan menyebabkan
gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat. Aktivitas bisa lumpuh
total akibat kebakaran hutan.
- Gangguan asap juga terjadi pada sarana
transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara yang
ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang
terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi kecelakaan
tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang.